LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Sistem
Rancangan sistem merupakan langkah awal sebelum dilaksanakan penyelesaian terhadap suatu masalah yang ada. Untuk dapat mencapai tujuan atau hasil yang memadai sesuai kebutuhan dari permasalahan yang ada, maka diperlukan suatu rancangan sistem yang dapat menggambarkan secara garis besar seluruh masalah yang akan dikomputerisasi.
Sistem
merupakan kumpulan unit fungsi yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.
2.1.1. Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah basis data.
2.1.2. Definisi Sistem Penjualan
Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai
seni, adapula yang memasukkannya kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada
pokok istilah penjualan dapat diartikan sebagai berikut:
“ Menjual adalah ilmu dan seni untuk
mengpengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan”.
Sedangkan
menurut Philip Kotler konsep penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan
perusahaan bisnis, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk
yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi yang bersangkutan
harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.[1]
Konsep tersebut
mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan penolakan pembelian
sehingga harus dibujuk untuk membeli. Konsep tersebut juga mengasumsikan bahwa
perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk
merangsang lebih banyak pembelian.
Dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep penjualan
adalah sebagai berikut:
a
Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan
cukup dari produknya.
b
Para konsumen tidak
akan mungkin membeli barang dengan jumlah yang cukup banyak tanpa mendapat
dorongan.
Para pembeli
kemungkinan akan melakukan pembelian lagi, seandainya tidak membeli masih ada
konsumen lain
2.2. Konsep Basis Data
Suatu sistem manajemen
basis data berisi suatu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program
untuk mengakses dan memanipulasi data tersebut. Jadi sistem manajemen basis
data terdiri dari basis data dan set program pengelola untuk menambah data,
menghapus data, mengambil data dan membaca data..
2.2.1.
Definisi dalam
Konsep Basis Data
a.
Entity adalah orang,
tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.
b.
Atribute adalah item data
yang menjadi bagian dari suatu entitas. Istilah lain atribut adalah property.
c.
Data Value (nilai atau isi
data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen (atribute).
d.
Record /Tuple adalah kumpulan
elemen-elemen data yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
e.
File adalah kumpulan
record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribute yang sama, namun bebeda-beda
data valuenya.
f.
Database (basis data)
adalah kumpulan tabel yang mempunyai kaitan (relasi) antara suatu tabel dengan tabel yang lainnya hingga
terbentuk bangunan data yang menginformasikan satu instansi atau perusahaan
dalam batasan-batasan tertentu. Bila terdapat tabel yang tidak dapat dipadukan
atau dihubungkan dengan tabel yang lainnya berati tabel tersebut bukanlah
kelompok dari basis data, yang akan membentuk suatu basis data sendiri.
g.
Database Management
System (DBMS) adalah kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan
program untuk pengelolaannya.
2.2.2.
Normalisasi
Proses normalisasi
mempunyai pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas
dan relasinya. Proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, yaitu
kemungkinan ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada
suatu database. Bila ada kesulitan
pada pengujian tersebut relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau
dengan kata lain perancangan belumlah mendapatkan database optimal.
Pada proses
normalisasi ini perlu dikenal terlebih dahulu mengenai definisi dari
tahap-tahap normalisasi. Tahap-tahap normalisasi terdiri dari :
a.
Bentuk tidak normal (Unnnormalized
Form)
Bentuk
ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti
suatu format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
b.
Bentuk normal ke satu (1NF
/First Normal Form)
Bentuk
normal ke satu mempunyai ciri-ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data
dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa atomic value.
c.
Bentuk normal ke dua (
2NF /Second Normal Form)
Bentuk
normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada
kunci utama/ primary key sehingga
untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci
field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lainnya yang menjadi anggotanya.
d.
Bentuk normal ketiga (3NF
/ Third Normal Form)
Untuk
menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan
semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata
lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.
e.
Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan
yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus
dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada
atribute superkey.
2.3. Diagram Arus Data
Diagram arus data
merupakan diagram yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang
telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan
fisik dimana data tersebut akan disimpan (contoh harddisk, diskette). Diagram
arus data merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan
terstruktur dan jelas serta merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Simbol-simbol yang digunakan adalah :
1.
Kesatuan luar
2.
Arus data
3.
Proses
4.
Simpan Data
2.4. Windows
Definisi windows dapat dilihat dari dua sudut
pandang, pemakai dan pemrogram (programmer).
Dilihat dari pandangan pemakai, windows
merupakan suatu shell untuk
berhubungan dan menjalankan aplikasi windows
sebagai sebuah sistem operasi multitasking
dan merupakan kumpulan ratusan fungsi-fungsi Aplication Programming Interface (API). Fungsi-fungsi ini jika
dikombinasikan dengan tepat akan menjadikan suatu aplikasi yang bermanfaat.
Dengan munculnya Microsoft Windows, para pemakai PC bisa bekerja dalam
lingkungan yang kaya akan grafis.
Antar muka pemakai grafis menyebabkan aplikasi jauh lebih mudah
dipelajari dan dipakai sebagai ganti belajar mengetikkan perintah-perintah yang
panjang seperti sistem operasi DOS dan UNIX yang sifatnya command line. Para pemakai cukup
memilih dari sebuah menu dengan mengklik tombol mouse. Jendela-jendela pada
layar memungkinkan pemakai untuk menjalankan lebih dari satu program secara
bersamaan. Kotak-kotak dialog muncul ketika sebuah program membutuhkan
informasi atau keputusan dari pemakai.
2.5. Visual Basic 6.0
2.5.1.
Sekilas tentang
Visual basic 6.0
Visual Basic 6.0 merupakan
sebuah bahasa pemrograman, juga sering
disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi yang
berbasis windows.
Manfaat dari Visual Basic adiantaranya:
a.
Untuk membuat program aplikasi berbasis windows
b.
Untuk membuat objek-objek pembantu program, misalnya control
activex, file help, aplikasi internet dan sebagainya
c.
Meguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir
berakhiran .Exe yang bersifat executabel atau dapat langsung dijalankan.
2.5.2.
Bagian-bagian
Visual Basic 6.0
Visual Basic juga terdiri dari beberapa
bagian-bagian yang kesemuanya memiliki
fungsi masing-masing. Bagian bagian dari Visual Basic tersebut anatara lain
adalah Form, Toolbox, Properti, Project Navigator, Kode Editor, Form Layout,
Toolbar dan Menubar. Dari kesemua komponen tersebut dapat dijelaskan pada
bagian dibawah ini:
Gambar 2.1 Komponen Form Visual Basic 6.0
Form
juga disebut sebagai halaman interface, dimana kita akan melakukan desain
program. Di bagian form ini juga kita akan meletakkan komponen-komponen yang
dibutuhkan dalam waktu mendisain.
Toolbox
digunakan untuk meletakkan seluruh komponen atau objek. Pada tampilan standar
komponen yang terlihat hanyalah komponen yang paling sederhana. Kita dapat
menambah atau mengurangi komponen sesuai dengan yang kita butuhkan.
c.
Properti
Bagian
ini menyeting bentuk tampilan dari komponen dan sifat-sifat komponen. Pada layar
properti dibagi menjadi dua yaitu properti sebelah kiri dan nilai properti
sebelah kanan.
Gambar 2.3 Komponen Properti Visual Basic 6.0
Gambar 2.4 Komponen Project Navigator Visual Basic 6.0
Bagian
ini digunakan untuk melihat seluruh penyusun proyek atau aplikasi.
Kode Editor berfungsi untuk
menuliskan kode progam, dan disinilah nantinya program dikendalikan. Komponen
yang kita susun akan berfungsi, tindakan atau event apa saja yang akan
dilakukan jika respon terhadap objek yang bersangkutan. Disini kita menentukan
event dari suatu object dan apa yang akan terjadi.
Dengan fasilitas ini, Kita dapat
mengetahui dimana posisi form nantinya apabila program atau proyek kita
dijalankan. Apakah di tengah, di kiri, di kanan dan sebagainya.
g.
Toolbar dan Menubar
Toolbar
berisi icon-icon yang mewakili satu perintah, misalnya perintah Save, Open, dan
sebagainya. Sedangkan Menubar berisi menu-menu untuk memanajemen folder dan
file.
Gambar 2.7 Komponen Toolbar dan Menubar Visual Basic
6.0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar